'Jangan Sampai Kejadian Ini Memecah Persaudaraan Kita': Ketua Masjid di Wellington Menanggapi Insiden Christchurch

Meski mengaku melihat Selandia Baru tidak lagi seperti sebelumnya, Ketua Masjid Al-Ameen di Wellington, Selandia Baru menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga persaudaraan, baik sesama Muslim maupun dengan non-Muslim.

Christchurch terror attacks

Agam Jaya Syam, Wellington's Al-Ameen Mosque Trustees Chairman, was in Christchurch following the mosque terror attacks. Source: Supplied

 bertambah menjadi 50 orang. Para warga berbondong-bondong mendatangi lokasi-lokasi peringatan dan gereja-gereja di seluruh kota pada hari Minggu untuk meletakkan bunga dan berduka atas para korban.

Salah satu korban meninggal adalah warga Indonesia bernama Lilik Abdul Hamid, seorang insinyur yang selama 16 tahun terakhir bekerja untuk Air New Zealand.
Agam Jaya Syam, Ketua Masjid Al-Ameen di Newlands, Wellington, Selandia Baru, menyampaikan pada SBS Indonesian bahwa dirinya mengenal korban sejak lebih dari sepuluh tahun yang lalu. 

"Saat dikonfirmasi kalau Pak Lilik meninggal juga saya berada di rumah duka," ungkap Mr Syam.

Menyusul insiden ini, mantan ketua Umat Muslim Indonesia Wellington tersebut mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan ketua masjid yang lain untuk merilis public notice kepada para jamaah untuk tetap tenang, tidak emosional dan untuk mengikuti arahan kepolisian Selandia Baru yang pada hari Jumat mengeluarkan peringatan agar sebaiknya warga menjauhi masjid. 

"Jadi seluruh kegiatan di masjid kita hentikan sementara," jelas Mr Syam. "Seperti sunday school atau pelajaran mengaji Senin Kamis, atau family gathering dihentikan sementara waktu."

Setelah selama dua hari tidak ada aktivitas berdoa harian di masjid sesuai dengan arahan kepolisian Selandia Baru, mulai hari Minggu masjid diijinkan untuk memulai kembali kegiatan daily prayer - sholat lima waktu - secara normal.

"Per hari Minggu kegiatan rutin diluar sholat masih dihentikan sementara waktu, menunggu perkembangan selanjutnya, ungkap Mr Syam. "Kita juga mencoba untuk tidak terlalu mengekspos banyak kegiatan.. jadi kita mencoba untuk lebih low profile."
Flowers on the fence of Al-Ameen Mosque in Wellington to remember the victims of Christchurch attack.
Flowers on the fence of Al-Ameen Mosque in Wellington to remember the victims of Christchurch attack. Source: Supplied
Kepolisian Wellington juga melakukan langkah penjagaan menyusul tragedi penembakan massal yang terjadi di Christchurch pada Jumat lalu.

"Kita juga bekerja sama dengan polisi, mereka berpatroli di setiap masjid termasuk masjid kami, seperti tadi pagi saat sholat subuh," jelas Mr Syam. 

Pria yang sudah 17 tahun tinggal di Selandia Baru ini mengatakan bahwa komunitasnya tidak menyangka hal seperti ini dapat terjadi.

"Pertama kali merasa kaget dan sedih karena rasanya selama ini kita merasa begitu dekat dan merasa diterima dengan hangat di lingkungan.. di Selandia Baru," jelasnya.

"Bahkan setiap kita mengadakan kayak Easter gathering.. atau buka puasa bersama kita kerap mengundang baik tetangga atau kenalan2 kita yang non-Muslim untuk bergabung. Atau other activity seperti soccer competition kita juga mengundang klub2 soccer yang di luar masjid untuk ikut serta dan mereka selalu support.

"Selama itu begitu baik.. begitu hangat suasa kebersamaan dan kekeluargaan di sini sehingga kami sama sekali tidak menyangka akan terjadi kegiatan seperti ini."

Karena kejadian ini pula Agam Jaya Syam mengaku melihat Selandia Baru secara berbeda.

"Secara pribadi saya melihat New Zealand mungkin tidak seperti dahulu lagi," ungkapnya.

"Bahwa di sini ternyata memang Muslim itu bisa menjadi soft target di manapun mereka berada. Kita sering melihat kejadian ini di negara lain, ternyata sekarang terjadi di Selandia Baru.

"Setelah kejadian ini ya.. tadi juga saya berbicara sama pengurus Al-Ameen, jamaah tadi pagi yang sholat, mungkin dari kita juga harus introspeksi, harus lebih menunjukkan rasa persaudaraan kita kepada tetangga-tetangga kita.. seperti lebih low profile juga kalau ada kegiatan gitu.. ."

Meski merasakan luka dan rasa sedih yang mendalam, Mr Syam menyampaikan bahwa masyarakat tidak boleh kalah dengan perbuatan keji yang dapat memecah persatuan dan kekeluargaan ini.

"Pada masyarakat Muslim.. kami menyampaikan bahwa jangan sampai kejadian ini memecah belah rasa persaudaraan kita, baik sesama Muslim maupun dengan non-Muslim.

"Rasa persatuan dan kesatuan ini tetap harus dijaga. Ini adalah perbuatan oknum-oknum yang memang tidak bertanggung jawab, yang harus kita hadapi bersama untuk lebih bersatu untuk justru memperkuat rasa kekeluargaan dan kebersamaan kita."

Share

Published

Updated

By Tia Ardha


Share this with family and friends