Ramadan, bulan kesembilan dalam kalender Islam, merupakan bulan dimana umat muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa dengan tidak makan dan minum dari matahari terbit hingga matahari terbenam.
Bulan suci ini juga merupakan momen bagi umat muslim untuk menuai pahala sebanyak mungkin termasuk dengan menahan diri dari nafsu duniawi lainnya serta memperbanyak doa dan amal.
Meski puasa Ramadan tidak hanya berkaitan dengan makanan, tidak bisa dipungkiri bahwa saat berbuka membawa tradisi unik tersendiri bagi umat muslim - khususnya di Indonesia, baik itu dengan melakukan buka bersama dengan kelompok pertemanan yang berbeda setiap kalinya atau pun dengan menikmati menu berbuka yang lebih istimewa daripada menu makanan yang dinikmati pada hari-hari biasa.

Iftar food vendors serve their customers at a Ramadan market that sells snacks and food for Muslims to break their fast, locally known as 'takjil' in Jakarta, Indonesia. Source: EPA / MAST IRHAM/EPA/AAP Image
Abaddi Talib, yang saat ini tinggal di Melbourne, mengaku bahwa menjalankan puasa di Indonesia dirasanya tetap yang terbaik karena banyaknya ragam makanan otentik yang dapat diperoleh dengan mudah untuk menu berbuka.
"Kalau di Indonesia kita tahu banyak makanan-makanan khas nih khususnya kalau lagi bulan puasa di bulan Ramadan. Ada bakwan, wah itu salah satu gorengan-gorengan khas-lah, cireng dan sebagainya.
"Kalau di sini kadang-kadang ada juga sih makanan khas Indonesia, cuman nggak khas-khas banget lah. Paling juga seperti mungkin soto-soto masih ada sih, mie ayam gitu kan, bakso.
"Tapi secara autentik memang Indonesia is the best lah."
Selain makanan, suasana Ramadan juga dirasa berbeda jika dibandingkan dengan di Indonesia - negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
"Suasananya kurang meriah-lah kalau dibandingin di Indonesia," ujar Yeniati, warga muslim Indonesia di Melbourne.
"Kalau di Indonesia kita selalu bisa bareng sama teman atau keluarga untuk buka bersama gitu ya, kalau di sini paling sendirian aja."
Yeniati menambahkan bahwa warga muslim Indonesia bisa mendatangi pusat-pusat komunitas Indonesia yang ada di Australia jika ingin merasakan kebersamaan buka bersama yang lebih meriah.

"Selama saya tinggal di sini kebetulan pas banget lagi musim dingin, jadi jamnya jauh lebih pendek daripada di Indonesia. Jadi jam 5 tuh udah buka puasa," ungkap Yeniati.
"Itu sih yang paling enak."