Bagi para penganut agama Islam, hari raya Idul Fitri merupakan hari yang dinantikan untuk merayakan kemenangan setelah berpuasa selama satu bulan.
Pada umumnya, perayaaan ini identik dengan waktu bersama keluarga, rutinitas atau tradisi yang konsisten dari tahun ke tahun seperti mendengarkan suara takbir di malam sebelum Idul Fitri.
Meskipun begitu, ada kalanya umat muslim merayakan Idul Fitri tanpa rutinitas kumpul keluarga dan merayakan tradisi bersama-sama.
Bagi Naufal Rizki, mahasiswa University of Melbourne yang baru pertama kali merayakan hari besar ini di luar kampung halamannya, yang terasa kurang adalah rutinitas malam takbiran. Untungnya ada kawan-kawan yang memiliki ide untuk berkumpul bersama di malam sebelum idul fitri sambil memasang takbir dari komputer.
Sedangkan Dimas, juga mahasiswa University of Melbourne merasa sepi tanpa keluarga besar yang berada di Jawa Tengah. Untungnya ada teknologi seperti Video Call yang bisa membantu komunikasi dengan keluarga dan juga teman-teman setanah air yang mengadakan acara open house.
Aya Alali, anggota komunitas muslim di Melbourne tahun ini merasa perayaan Idul Fitrinya diwarnai duka, karena Ia selalu teringat konflik yang berlangsung di Palestina yang telah memakan puluhan ribu korban jiwa.
Dengarkan podcast ini selengkapnya.