Dengarkan

SBS Examines: Mengapa 'Welcome to Country' Diperdebatkan?
SBS Indonesian
27/03/202507:10
Permintaan Kebebasan Informasi yang diajukan oleh Koalisi mengungkap hampir sebanyak $450.000 telah dibelanjakan oleh 21 departemen pemerintah federal dalam rentang waktu dua tahun.
Pengeluaran tersebut dikritik keras oleh Menteri Bayangan Urusan Adat dan Efisiensi Pemerintah, Jacinta Nampijinpa Price.
"Menghabiskan lebih dari setengah juta dolar untuk acara Welcome to Country dan upacara Asap oleh departemen pemerintah bukanlah penggunaan dana pembayar pajak yang tepat jika tidak memberikan manfaat yang nyata bagi penduduk Adat Australia yang terpinggirkan," katanya kepada SBS Examines.
Menteri Bayangan mengatakan Koalisi "secara konsisten telah jelas" tentang janji kampanye mereka untuk memangkas pemborosan dengan "menghilangkan pengeluaran pemerintah yang tidak membuahkan hasil" dan "berkomitmen terhadap langkah-langkah praktis yang memperbaiki kehidupan penduduk Adat Australia".
"Dalam konteks dimana pengeluaran pemerintah berkontribusi terhadap inflasi tinggi dan krisis biaya hidup, warga Australia berhak agar uang mereka digunakan secara bertanggung jawab dan efisien oleh pemerintah," ujarnya.
Ia menuduh pemerintah "teralihkan" oleh "ideologi dan simbolisme".
Menteri Penduduk Adat Australia, Malarndirri McCarthy, menepis klaim senator tersebut.
"Sementara Pemerintah Albanese berfokus pada Menutup Kesenjangan antara Penduduk Adat dan Non-Penduduk Adat Australia dan mendorong pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat Bangsa Pertama, pihak oposisi berfokus pada perang budaya tentang Welcome to Country," ujarnya.
"Jika Peter Dutton dan Koalisi berpikir perang budaya akan melunasi utang Liberal, mereka sudah keterlaluan."
Pengamat urusan masyarakat Adat berpendapat bahwa Welcome to Country digunakan sebagai alat politik.
Dengarkan podcast ini selengkapnya.
Jika konten ini menyebabkan kesusahan, silakan hubungi National Aboriginal and Torres Strait Islander Crisis Hotline 13YARN di nomor 13 92 76.