Jayanto Damanik Tan tinggal di Sydney sejak akhir tahun 1997 setelah 'melarikan diri' dari rezim otoriter di Indonesia kala itu.
Perupa berdarah Sumatera-Tionghoa ini mengaku kehidupan masa lalunya tertekan karena tidak dapat mengekspresikan dirinya yang sebenarnya.
Melalui 'Lanterns and Tea', Jayanto mengatakan ia ingin memperkenalkan tradisi Tahun Baru Imlek keluarganya — minum teh bersama saat tahun baru dan membuat lampion untuk dibawa berdoa ke makam leluhur.
Ashfield's community was in for a treat with traditional foods and tea while learning to make paper lanterns as part of Inner West Council's Lunar New Year 2025 celebrations. Credit: Supplied/Stine Baska
Lanterns making and tea drinking are Jayanto Tan's family traditions in celebrating Lunar new year. Credit: Supplied/Stine Baska
Sementara terkait dengan lampion, Jayanto menambahkan bahwa warna-warni yang terlihat dari lentera kertas ini juga memiliki makna penting lain baginya.
Dengarkan podcast ini selengkapnya.
Dengarkan
'Lampion dan Minum Teh': Seniman Visual Jayanto Tan Bagikan Tradisi Imlek Keluarga
SBS Indonesian
10/02/202510:45