BUNYI BUNYI BUMI: Menata ulang sejarah melalui tari

Alvira O’Sullivan while rehearsing and preparing for her performance in BUNYI BUNYI BUMI. (Credit: BBB-June-TDC_BlakDance 2024_Angharad Gladding).

Alvira O’Sullivan while rehearsing and preparing for her performance in BUNYI BUNYI BUMI. (Credit: BBB-June-TDC_BlakDance 2024_Angharad Gladding).

BUNYI BUNYI BUMI adalah karya kolaborasi lintas budaya yang merayakan budaya yang saling berhubungan. Pertunjukan perdana dunianya dipersembahkan oleh Bunjil Place, bekerja sama dengan BlakDance, Asia TOPA 2025, dari tanggal 20 hingga 23 Februari di Melbourne.


Murtala (left) and his dancing partner dance in unison preparing themselves for BUNYI BUNYI BUMI show as apart of Asia Topa 2025. Image credit: Tiffany Garvie Photograhy.
Murtala (left) and his dancing partner dance in unison preparing themselves for BUNYI BUNYI BUMI show as apart of Asia Topa 2025. Image credit: Tiffany Garvie Photograhy. Credit: T J Garvie
Alfira O’Sullivan, penari dan Direktur Artistik Suara Dance dan Murtala, penari dan koreografer Suara Dance berbicara dengan SBS Indonesia tentang makna dan perkembangan karya tari BUNYI BUNYI BUMI. Berangkat dari beragam tradisi Pribumi - mulai dari komunitas Aborigin dan Penduduk Pribumi Selat Torres di Australia hingga komunitas Tamil dan Aceh di Indonesia, mereka menata ulang sejarah melalui tarian. Hal ini menunjukkan adanya koeksistensi berbagai warisan budaya yang mampu memperkuat satu sama lain.

Dengarkan  setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu jam 3 sore.
Ikuti kami di  dan , serta jangan lewatkan kami.

Share