Peringatan: Berisi konten yang mengganggu
Di Australia, lebih dari separuh perempuan yang memegang visa sementara pernah mengalami pelecehan seksual di tempat kerja.
Menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh Unions NSW, hanya 25 persen dari mereka melaporkan pelecehan tersebut.
Konstruksi, perhotelan, hortikultura, kebersihan, dan ritel termasuk dalam industri yang paling tidak aman, dimana bos dan manajer menjadi pelaku paling umum.
Para perempuan yang melaporkan pelecehan tersebut dihukum dengan perundungan, pemotongan gaji, ancaman deportasi atau pemutusan hubungan kerja.
Profesor Marie Segrave dari University of Melbourne, yang meneliti pelecehan seksual terhadap migran dan pengungsi perempuan di Australia, mengatakan sebagian besar perempuan merasa keselamatan mereka akan lebih terancam tanpa pekerjaan.
Ketakutan akan kehilangan keamanan finansial atau tempat tinggal menyebabkan banyak perempuan “mengatasi” pelecehan terhadap mereka alih-alih melaporkannya.
Meskipun pemerintah, bersama dengan Komisi Hak Asasi Manusia Australia, menerapkan undang-undang untuk menjaga perempuan lebih aman di tempat kerja, Prof Segrave mengatakan reformasi hanyalah salah satu bagian dari solusi.
“Kita perlu memiliki cara berpikir yang lebih kompleks tentang pengalaman perempuan terkait keselamatan yang berbeda, cara berpikir yang berbeda tentang mendukung perempuan dan menciptakan keselamatan dalam hal ini.”
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal terkena dampak pelecehan atau penyerangan seksual, hubungi 1800RESPECT atau kunjungi 1800RESPECT.org.au. Dalam keadaan darurat, hubungi 000.